Monday 15 February 2016

Cara Mengatasi Nyamuk dan Gejala Demam Berdarah




Apakah anda mengetahui bagaimana pencegahan demam berdarah ?

Pada musim penghujan, penyakit demam berdarah akan menjadi momok menakutkan bagi setiap orang, utamanya orang tua. nah untuk menghindari demam berdarah sangat bergantung pada pengendalian vektor. yaitu, nyamuk aedes aegypti. pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan beberapa metode, baik secara lingkungan, biologis maupun kimiawi.

1. Metode Lingkungan
metode ini untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan pemberantasan sarang nyamuk, pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat perkembanganbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah. pada dasarnya pemberantasan sarang nyamuk dilakukan dengan cara :
  1. menguras bak mandi dan tempat tempat penampungan air, sekurang kurangnya seminggu sekali sekali. ini dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa perkembangan telur untuk menjadi nyamuk adalah 7-10 hari.
  2. menutup rapat tempat penampungan air seperti tempayan, drum dengan tujuan agar nyamuk tidak dapat bertelur pada tempat tempat tersebut.
  3. mengganti air pada vas bunga dan tempat minum air burung setidaknya seminggu sekali.
  4. membersihkan pekarangan rumah dan halaman rumah dari barng barang bekas, terutama yang berpotensi menjadi tempat sarang nyamuk.
  5. menutup lubang lubang pada pohon, terutama pohon bambu dengan menggunakan tanah.
  6. membersihkan air yang tergenang di atap rumah serta membersihkan saluran kembali jika saluran tersumbat.

2. Metode Biologis.
metode pengendalian secara biologis adalah pengendalian perkembangan nyamuk dan jentik menggunakan hewan atau tumbuhan. misalnya memelihara ikan cupang di kolam atau menambahkannya dengan bakteri Bt H-14.

3. Metode Kimiawi
pengendalian secara kimiawi merupakan cara pengendalian dan pembasmian nyamuk beserta jentik menggunakan bahan bahan kimia. cara pengendalian ini bisa dilakukan dengan
  1. pengasapan dengan malathion dan fenthion yang berguna untuk mengurangi kemungkinan penularan aedes aegypti hingga batas tertentu.
  2. memberikan bubuk abate (temephos) di tempat tempat penampungan serta genangan air seperti gentong, vas bunga, kolam dan lain lain.

semoga bermanfaat,,

0 komentar: