Bukan hal yang baru
bagi kita, singkong yang identik dengan kerupuk singkong sangat digemari oleh
semua lapisan masyarakat, terutama masyarakat pedesaan. Olahan dari bahan baku
singkong ini beranekaragam, seperti halnya dijadikan tepung tapioka, bahan
pakan ternak, kerupuk, bahan baku bio etanol, dan bahkan dijadikan konsumsi
pokok untuk pangan, khususnya daerah pedesaan.
Ternyata dibalik itu
semua, singkong menyimpan kaya manfaat bagi kesehatan kita semua, seorang
peneliti medis dari Srilangka, Dr. Cynthia Jayasuriya, dalam penelitiannya
mengungkapkan bahwa “singkong bisa menjadi obat yang paling mujarab untuk
membunuh sel-sel pemicu penyakit kanker”.
Dr. Cynthia Jayasuriya
yang merupakan peneliti medis dari Srilangka juga memaparkan, penemuanya
tersebut berdasarkan pengalaman pribadinya saat dia tengah mengalami penyakit
kanker.
Berangkat dari penyakitnya
itu, ia yang secara rutin mengkonsumsi singkong 10 gram tiga kali sehati secara
rutin selama 1 bulan lamanya, lalu ia melakukan pemeriksaan terhadap kandung
kemih kepada dokter yang menangani penyakitnya, ternyata sang dokter terkejut
karena kandung kemihnya benar-benar bersih dan nomal.
Selama mengkonsumsi
singkong, Dr. Cynthia Jayasuriya kondisi tubuhnya merasa sangat fit dan banyak
orang-orang disekitarnya menilainya sehat. Dalam waktu itu, setelah beberapa
bulan dikonsumsi secara rutin ia pun melakukan periksa ke dokter yang
menanganinya rutin setiap tiga bulan sekali, hasilnya tetap bersih.
Setelah merasakan efek
positif mengkonsumsi singkong secara rutin, ia tidak menjalani pengobatan
lainnya dan tidak mengkonsumsi obat-obatan. Kejadian ini menjelaskan cara kerja
singkong mampu secara perlahan membunuh sel-sel ganas yang bisa menggerogoti
tubuh manusia.
Singkong dengan nama
ilmiahnya “Amygdaline”, mengandung vitamin B17. Pada saat vitamin B17
digabungkan dengan enzyme sel normal, B17 akan terurai menjadi tiga jenis gula.
Sedangkan sel-sel kanker yang belum matang dan mempunyai enzym yang berbeda
dengan enzym normal. Tetapi ketika tergabung dengan enzyme sel kanker, B17 akan
terurai menjadi : 1 gula, 1 benzaldehida, dan 1 asam hidrosianik. Dan Asam
hidrosianik inilah yang membunuh sel kanker secara lokal.
Setelah kasus
penyebuhan secara alami oleh Dr. Cynthia Jayasuriya tersebar luas pada tahun 2010, ia mendapat
informasi pasien-pasien lain yang mengkonsumsi singkong.
Setelah kita mendengar
studi kasus penyembuhan secara alami oleh Dr. Cynthia Jayasuriya, Berikut tips-tips
penting yang bisa memandu kita untuk bagaimana cara sehat memasak dan
mengonsumsi singkong yang baik dan benar, tips-tipsnya sebagai barikut :
1.
Pilihlah
singkong yang masih segar,
lebih diutamakan dengan ukuran yang besar.
2.
Tidak dianjurkan memilih singkong
yang terdapat noda biru,
itu menunjukkan singkong tersebut kurang baik.
3. Kulit
singkong dikupas lalu direbus
dan dianjurkan pada saat direbus tutup panci jangan ditutup selama memasak. Ini akan membantu
dalam membuang kelebihan asan midrosianik dalam bentuk uap air yang keluar pada
singkong direbus.
Dianjurkan, pada saat mengkonsumsi singkong Jangan mengkonsumsi makanan yang mengandung
jahe/ginger atau olahan yang
mengandung jahe/ginger, seperti biskuit jahe,
ginger beer, ginger paling
sedikitnya 8 jam setelah mengkonsumi singkong.
0 komentar:
Post a Comment