Beginilah potret pendidikan di kota gerbang salam saat ini, begitu banyak kebijakan dan surat keputusan yang timpang, dan tidak sesuai dengan falsafah pendidikan, momentum yang sedang terjadi yaitu Pelajar MAN Pamekasan kembali mogok belajar dan menggelar aksi unjuk rasa di sekolahnya menuntut guru dan staf yang dimutasi dikembalikan lagi ke sekolahnya.
TERKAIT:
Guru Dimutasi, Siswa Mogok Belajar
PAMEKASAN, KOMPAS.com — Ratusan siswa dan siswi Madrasah Aliyah Negeri Pamekasan, Jawa Timur, kembali mogok belajar di sekolahnya, Rabu (8/5/2013).
Tidak hanya mogok belajar, para siswa dan siswi juga menggelar aksi demonstrasi di sekolahnya, sebagai bentuk penolakan mutasi guru dan staf di sekolah itu.
Semula aksi demo para pelajar ini akan digelar di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pamekasan. Namun, karena sejumlah pegawai Kemenag mendatangi MAN Pamekasan, akhirnya aksi pelajar digelar di sekolah.
Pegawai Kemenag Pamekasan hendak menemui siswa yang aksi itu, tetapi para siswa menolak dan justru menyuruh mereka keluar dari sekolah. Abdul Aziz, salah satu siswa, mengatakan, Kemenag Pamekasan sudah membuat situasi sekolah tidak kondusif karena membuat kebijakan mutasi tersebut.
"Dua guru dan tiga staf yang dimutasi itu adalah teladan di sekolah ini. Kemenag sudah membuat kebijakan salah dan membuat sekolah ini tidak kondusif selama beberapa hari," ungkap Aziz.
Aksi kali ini diwarnai dengan penampilan siswa berlagak pocong. Maksud aksi itu sebagai bentuk matinya hati nurani Kemenag Pamekasan karena hanya menuruti kemauannya sendiri dan tidak mempertimbangkan situasi sekolah.
Beberapa pegawai Kemenag saat dimintai komentar terkait aksi demonstrasi dan mogok belajar di MAN Pamekasan bungkam dan tidak mau berkomentar apa pun. Sejumlah pertanyaan wartawan tidak ada satu pun yang ditanggapi. Selain pegawai Kemenag Pamekasan, Kepala MAN Pamekasan Muhammad Taufiki, juga tidak bisa dimintai keterangan terkait dengan situasi ini. Dia tidak ada di ruang kerjanya. Padahal, sebelum aksi Taufiki terlihat mondar-mandir di sekolah.
Tidak adanya tanggapan, membuat siswa di sekolah itu bertambah kecewa. Bentuk kekecewaan itu dilakukan dengan aksi pulang lebih awal dari sekolahnya. "Sampai kapan pun situasi sekolah akan seperti ini jika guru dan staf yang dimutasi tidak dikembalikan," kata Junaidi, siswa lainnya.
Aksi yang sama dilakukan siswa MAN Pamekasan ini pada Senin (6/05/2013) kemarin. Aksi itu juga mengusung tuntutan yang sama yakni pengembalian guru dan staf yang dimutasi dari sekolahnya.
sumber:http://nasional.kompas.com/read/2013/05/06/12240157/Guru.Dimutasi..Siswa.Mogok.Belajar
0 komentar:
Post a Comment