Proses berlatih yang dilakukan secara teratur, terencana berulang-ulang dan semakin lama semakin bertambah bebannya, serta dimulai dari yang sederahana ke yang lebih kompleks (sistematis dan metodis) merupaka salah satu ciri dari sebuah latihan. Dalam proses latihan tersebut pada seorang atlet tentunya dalam pencapaian prestasi adanya sebuah beban latihan. sehingga diperlukannya beban latihan selama proses berlatih melatih agar hasil latihan dapat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas fisik, psikis, sikap, dan sosial olahragawan, sehingga puncak prestasi dapat dicapai dalam waktu yang singkat dan dapat bertahan relatif lebih lama.
Pencapaian prestasi tersebut pada setiap atlet di semua cabang olahraga tentu membutuhkan sebuah standar baku dalam pemeriksaan kondisi fisik atlet. Sampai saat ini Alat ukur yang masih banyak dipergunakan oleh para praktisi olahraga atau seorang pelatih adalah alat ukur dengan menggunakan baterai test. Baterai test biasanya terdiri dari beberapa tes fisik yang bertujuan untuk pengambilan data terhadap gambaran kondisi fisik atlet.
Yang memang harus kita kaji lebih dalam adalah, bahwa manusia akan selalu berhubungan dengan bahasa. Bahasa inilah yang kemudian sangat bertanggung jawab terhadap serangkaian jawaban yang pasti akan diperoleh dari setiap testee, pada saat mereka merespon setiap pertanyaan yang muncul dalam item demi item test yang diberikan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui baterai tes dengan melakukan 4 (empat) butir tes secara berurutan.
Berikut ini adalah petunjuk tehknis dalam pelaksanaan tes untuk atlet usia 15 tahun ke bawah dan atlet usia 16 tahun:
1. Tes Kecepatan
a) Bentuk tes : Lari 40 meter
b) Tujuan : mengetahui kecepatan atlet
c) Alat ukur : Stopwatch CASIO
d) Fasilitas : Lintasan sepanjang lebih dari 40 meter
e) Norma Pengukuran Norma Tes Lari Kecepatan 40 meter
Putri Status Putra
< 5,4 det Sangat baik < 5,2 det
5,4 - 6,6 det Baik 5,2 - 6,0 det
6,6 - 7,2 det Cukup 6,0 - 6,4 det
7,2 - 9,0 det Kurang 6,4 - 7,6 det
> 9,0 det Kurang sekali > 7,6 det
f) Petunjuk tehknis:
a. Membuat lintasan 40 meter dengan memberi tanda garis start dan garis finish.
b. Pelaksanaan:
1) Atlet berdiri pada posisi standing start tepat dibelakang garis start.
2) Setelah ada aba-aba "Ya" siswa/siswi berlari secepat-cepatnya menuju garis finish.
3) Catat waktu yang ditempuh pada jarak 40 meter.
4) Dilakukan dua kali tes dengan istirahat tidak lebih dari tiga menit.
c. Satuan pengukuran : Hasil dinyatakan dalam detik dan diukur sampai 0,1 (sepersepuluh detik).
d. Hasil tes : Hasil adalah waktu yang terbaik dari kedua tes.
2. Tes Lemparan Depan (Shocken)
a. Bentuk Tes : Lemparan depan (shocken)
b. Tujuan : Untuk mengukur kemampuan koordinasi tungkai dan lengan
c. Alat pengukur : Meteran TAJIMA
d. Fasilitas : Peluru 3 Kg (Putri), dan 4 Kg (Putra)
e. Satuan pengukuran : Hasil diukur dalam meter.
f. Hasil tes : Hasil adalah lemparan yang terjauh dari kedua tes.
g. Norma Pengukuran Norma Tes Shocken Depan
Putri Status Putra
> 7,87 m Sangat baik > 9,08 m
7,87 – 6,42 m Baik 9,08 – 7,48 m
6,42 – 5,68 m Cukup 7,48 – 6,68 m
5,68 – 3,48 m Kurang 6,68 – 4,27 m
< 3,48 m Sangat kurang < 4,27 m
h. Tehknis Pelaksanaan :
1) Atlet berdiri dengan lutut ditekuk (90°), badan tegak menghadap bidang lemparan, peluru dipegang dengan dua tangan.
2) Peluru dilontarkan kedepan atas dengan cara mengayunkan lengan, meluruskan tungkai dan pinggul Secara bersamaan.
3) Hasilnya diukur dari jatuhnya peluru sampai tumpuan kaki disikap permulaan.
4) Tes ini dilakukan dua kali
3. Tes Standing Broard Jump
a. Bentuk Tes : Lompat jauh tanpa awalan (Standing Broard Jump)
b. Tujuan : Untuk mengukur kemampuan power tungkai
c. Alat pengukur : Meteran TAJIMA
d. Fasilitas : Bak pasir
e. Satuan pengukuran : Hasil diukur dalam meter.
f. Hasil tes : Hasil tes adalah lompatan yang terjauh dari dua tes.
g. Norma Pengukuran Tes Standing Broard Jump
Putri Status Putra
> 2,10 m Sangat baik > 2,25 m
2,10 – 1,90 m Baik 2,25 – 2,14 m
1,90 – 1,80 m Cukup 2,14 – 2,03 m
1,80 – 1,51 m Kurang 2,03 – 1,70 m
< 1,51 m Sangat kurang < 1,70 m
h. Teknis Pe1aksanaan :
1. Atlet berdiri ditepi bak pasir/dibelakang garis.
2. Melompat dengan menumpu pada kedua kaki kedepan sejauh jauhnya, dan mendarat di bak pasir.
3. Hasilnya diukur dari tempat pendaratan yang terdekat dengan tumpuan ke tempat tumpuan.
4. Tes ini dilakukan dua kali
4. Tes Daya Tahan (800m)
a. Bentuk tes : Lari 800 meter
b. Tujuan : Untuk mengukur kemampuan daya tahan
c. Alat pengukur : Stopwatch CASIO
d. Fasilitas : Lintasan
e. Satuan pengukuran: Menit dan detik (misalnya 3’ 40” berarti 3 menit 40 detik)
f. Norma Pengukuran Norma Tes Daya Tahan
Putri Status Putra
< 2’ 35” Sangat baik < 2’ 30”
2’ 35” – 3’ 10” Baik 2’ 30” – 2’ 35”
3’ 10” – 3’ 28” Cukup 2’ 35” – 3’ 0”
3’ 28” – 4’ 33” Kurang 3’ 0” – 3’ 44”
> 4’ 33” Sangat kurang > 3’ 44”
g. Pelaksanaan :
1. Atlet berdiri pada posisi start berdiri tepat dibelakang garis start.
2. Setelah ada aba-aba “Ya” siswa/ siswi berlari dengan jarak 800 meter menuju garis finis.
3. Catat waktu yang ditempuh pada jarak 800 meter
Sedangkan item tes yang menggunakan kategori usia 16-19 tahun adalah terdiri dari 6 (enam) item tes yang juga dilaksanakan secara berurutan. Adapun baterei tesnya adalah:
1. Tes Kecepatan
a. Alat ukur : Stopwatch CASIO
b. Fasilitas : Lintasan sepanjang lebih dari 60 meter Cara pengukuran
c. Satuan pengukuran: Hasil dinyatakan dalam detik dan diukur sampai 0,1 (sepersepuluh detik)
d. Hasil tes : Hasil adalah waktu yang terbaik dari kedua tes
e. Norma Pengukuran Norma tes kecepatan
Putri Status Putra
< 7,54 det Sangat baik < 6,44 det
7,54 – 8,13 det Baik 6,44 – 7,31 det
8,13 – 8,43 det Cukup 7,31 – 7,75 det
8,43 – 9,32 det Kurang 7,75 – 9,06 det
> 9,32 det Sangat kurang > 9,06 det
f. Pelaksanaan:
1) Atlet berdiri pada posisi standing start tepat dibelakang garis start.
2) Setelah ada aba-aba "Ya" siswa/ siswi berlari secepat-cepatnya menuju garis finish.
3) Catat waktu yang ditempuh pada jarak 60 meter.
4) Lakukan dua kali tes dengan istirahat tidak lebih dari tiga menit.
2. Tes Lemparan Depan (Shocken)
a. Bentuk Tes : Lemparan depan (rhocken)
b. Tujuan : Untuk mengukur kemampuan koordinasi tungkai dan lengan
c. Alat pengukur : Meteran TAJIMA
d. Fasilitas : Peluru 3 Kg (Putri), dan 4 Kg (Putra)
e. Satuan pengukuran: Hasil diukur dalam meter.
f. Hasil tes : Hasil adalah lemparan yang terjauh dari kedua tes
g. Norma Pengukuran Norma Tes Shocken Depan
Putri Status Putra
> 11,19 m Sangat baik > 14,41 m
11, 19 – 9,44 m Baik 1 1,91 – 14,41 m
9,44 – 8,56 m Cukup 11,91 – 10,66 m
8,56 – 5,93 m Kurang 10,66 – 6,91 m
< 5,93 m Sangat kurang < 6,91 m
h. Pelaksanaan :
1) Atlet berdiri dengan lutut ditekuk (90°), badan tegak menghadap bidang lemparan, peluru dipegang dengan dua tangan.
2) Peluru dilontarkan kedepan atas dengan cara mengayunkan lengan, meluruskan tungkai dan pinggul secara bersamaan.
3) Hasilnya diukur dari jatuhnya peluru sampai tumpuan kaki disikap permulaan.
4) Tes ini dilakukan dua kali
3. Tes Lemparan Belakang (Shocken)
a. Bentuk Tes : Lemparan belakang (shock-en)
b. Tujuan : Untuk mengukur kemampuan koordinasi tungkai dan lengan
c. Alat pengukur : Meteran TAJIMA
d. Fasilitas : Peluru 3 Kg (Putri), dan 4 Kg (Putra)
e. Satuan pengukuran : Hasil diukur dalam meter.
f. Hasil tes : Hasil adalah lemparan yang terjauh dari kedua tes
g. Norma Pengukuran Norma Tes Shocken Belakang
Putri Status Putra
> 11,49 m Sangat baik > 14,32 m
10, 04 – 9,34 m Baik 1 1,76 – 14,32 m
9,34 – 8,49 m Cukup 11,76 – 10,49 m
8,49 – 5,94 m Kurang 10,49 – 5,93 m
< 5,94 m Sangat kurang < 5,93 m
h. Pelaksanaan :
1) Atlet berdiri dengan lutut ditekuk (90°), badan tegak menghadap bidang lemparan, peluru dipegang dengan dua tangan.
2) Peluru dilontarkan ke belakang atas dengan cara mengayunkan lengan, meluruskan tungkai dan pinggul secara bersamaan.
3) Hasilnya diukur dari jatuhnya peluru sampai tumpuan kaki disikap permulaan.
4) Tes ini dilakukan dua kali
4. Tes Standing Triple Jump (Kanan dan Kiri)
a. Bentuk Tes : Lompat 1 kaki kanan/kiri tanpa awalan (Standing Triple Jump)
b. Tujuan : Untuk mengukur kemampuan power tungkai
c. Alat pengukur : Meteran TAJIMA
d. Fasilitas : Lintasan
e. Satuan pengukuran : hasil diukur dalam meter
f. Hasil tes : hasil tes adalah lompatan yang terjauh dari dua tes.
g. Norma Pengukuran Norma Tes standing triple jump putra
Kiri Satuan Kanan
>9,34m Sangat baik >9,40m
8,18 – 9,34m Baik 8,23 – 9,40m
8,18 – 7,60m Cukup 8,23 – 7,65m
7,60 – 5,87m Kurang 7,65 – 5,90m
<5,87m Sangat kurang <5,90m
Norma Pengukuran Tes standing triple jump putri
Kiri Satuan Kanan
>8,05m Sangat baik >8,09m
8,05 – 7,16m Baik 8,09 – 7,18m
7,16 – 6,71m Cukup 7,18 – 6,73m
6,71 – 5,37m Kurang 6,73 – 5,36m
<5,37m Sangat kurang <5,36m
h. Pelaksanaan :
1. Atlet berdiri di dibelakang garis
2. Melompat dengan satu kaki kanan/kiri dengan 3x Lompatan
3. Ukur dari tempat pendaratan yang terdekat dengan tumpuan ke tempat.
4. Tes ini dilakukan dua kali
5. Tes Daya Tahan (2400m)
a. Bentuk tes : lari 2400m
b. Tujuan : untuk mengukur kemampuan daya tahan
c. Alat pengukur : stopwatch CASIO
d. Fasilitas : lintasan
e. Satuan pengukuran : menit dan detik ( misalnya 9’ 10” berarti 9 menit 10 detik
f. Norma Pengukuran Norma Tes Daya Tahan
Putri Status Putra
<9’ 10” Sangat baik <6’28”
9’ 10” – 10’ 42” Baik 6’28” – 8’42”
10’42” – 11’ 31” Cukup 8’42” – 9’49”
11’ 31” – 13’ 10” Kurang 9’49” – 13’10”
>13’ 10” Sangat kurang >13’10”
g. Pelaksanaan :
1. Atlet berdiri pada posisi start berdiri tepat dibelakang garis start
2. Setelah ada aba-aba “Ya” siswa/ siswiberlari dengan jarak 2400 meter menuju garis finish.
3. Catat waktu yang ditempuh pada jarak 2400 meter.
NORMA TES KONDISI FISIK,
SILAHKAN BACA DISINI