Friday 31 May 2013

Nomor - Nomor Yang Dilombakan Dalam Kejuaraan Atletik (Nomor-nomor atletik)



Berikut ini adalah nomor - nomor yang dipertandingkan dalam kejuaran atletik :


NO
NOMOR LOMBA
UNTUK PRIA
UNTUK WANITA
1
LARI, meliputi ;
nomor-nomor lari


Lari gawang
Lari rintang (steeplechase)
Lari sambung (estafet)
Jalan cepat

100m, 200, 400m, 800m, 1.500m, 5000m, 10.000m,
maraton (42,195km).
110m, 400m
3.000m
4x100m, 4x400m
5.000m, 10.000m,  20.000m

100m, 200, 400m, 800m, 1.500m, 3.000m

110m, 400m
-
4x100m, 4x400m
3.000m, 10.000m,  20.000m
2
LOMPAT, meliputi ;
-          Lompat tinggi


-          Lompat jauh


Lompat tinggi
Lompat tinggi galah

Lompat jauh
Lompat janngkit

Lompat tinggi
Lompat tinggi galah

Lompat jauh
Lompat janngkit
3
LEMPAR, meliputi ;

Cakram
Peluru
Lembing
Martil
Cakram
Peluru
Lembing
Martil
4
PERLOMBAAN GABUNGAN
Panca & dasa lomba
Panca lomba

Panca lomba





Dasa lomba
Lompat jauh
Lempar lembing
Lempar cakram
Lari 200m
Lari 1.500m

Lari 100m, lompat jauh, tolak peluru, lompat tinggi, lari 400m, lari gawang 110m, lempar cakram, lompat tinggi galah, lempar lembing, lari 1.500m.
Tolak peluru, lompat tinggi, lari 200m, lari 110m gawang, lari jauh

Friday 24 May 2013

Gangguan Pada Sistem Reproduksi Pria



Apakah anda pernah mengalami masalah dengan alat vital anda ?
Apakah anda punya masalah tentang alat reproduksi anda ?

Mungkin penyakit ini menjadi aib tersendiri bagi kaum pria, apalagi pasangan anda tidak bisa menerima anda apa adanya, atau malah pasangan anda tidak bisa memberikan solusi terbaik terhadap masalah anda.

nah...
Langkah bijaknya, kita mesti tahu macam-macam gangguan pada sistem reproduksi pada pria . Sehingga anda bisa sedini mungkin mencari solusi pengobatannya.

Berikut ini penyakit akibat gangguan pada sistem reproduksi pada pria :

1) Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.



2)Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.

3)Uretritis
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.

4)Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.

5)Epididimitis
Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.

6)Orkitis
Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.

Semoga bermanfaat

Thursday 23 May 2013

Organ Reproduksi pada Pria Yang Wajib Kita Tahu





Organ reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.
Organ Reproduksi Dalam

Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.
  1. Testis. Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum). Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos. Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.
  2. Saluran Pengeluaran, Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
  3. Epididimis. Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens.
  4. Vas deferens. Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
  5. Saluran ejakulasi. Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra.
  6. Uretra. Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.
  7. Kelenjar Asesoris. Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakakan sperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper.
  8. Vesikula seminalis. Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
  9. Kelenjar prostat. Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
  10. Kelenjar Cowper. Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).


    Organ Reproduksi Luar

Organ reproduksi luar pria terdiri dari penis dan skrotum.
  1. Penis. Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).
  2. Skrotum. Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.